Sahabat itu bagaikan kelopak mata, selalu kedip disaat bersamaan. Sahabat itu bagaikan air mata yang keluar. Sebelah kanan nangis, yang kiri juga ikut nangis. Sahabat itu juga bagaikan surat dan perangko. Tanpa perangko, surat itu tidak akan bisa dikirim sendiri, harus ada perangko yang selalu menemaninya. Bahkan, sahabat itu juga bagaikan tangan dengan anggota tubuh lainnya. Jika nyamuk sedang menghisap darah kita, pasti tangan akan selalu memukul nyamuk itu dan membela anggota badan kita yang digigit oleh nyamuk. Begitu pula dengan sahabat, jika seorang sahabat sedang kesusahan sudah harus pasti sahabat yang lainnya membantu atau menolong sahabat itu. Sahabat itu bagaikan sayur tanpa garam, hambar. Begitu pula dengan sahabat, hampa rasanya jika tidak ada sahabat dalam kehidupan kita. Bahkan bisa dibilang, sahabat itu bagaikan hubungan antara "manusia dengan hewan dan tumbuhan". Manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan untuk bisa hidup, begitu juga sebaliknya hewan dan tumbuhan sangat membutuhkan manusia untuk merawatnya. Jadi, saling membutuhkan satu sama lain. Sahabat itu bagaikan spongebob dan patrick, tidak peduli siapa diri mereka, tidak peduli apa pandangan dari orang lain tentang mereka, tidak peduli mereka bodoh atau pintar (justru mereka lebih memilih bodoh daripada kehilangan sahabatnya)
Sahabat juga bagaikan sule dan makmur, "kita kan sahabat bagaikan kepompong"
No comments:
Post a Comment
Thanks for reading. Please provide your Questions, Suggestions, and Criticisms about this post.