8/24/12

Angan-angan di Paris



"1 bulan berlalu, tetapi aku bingung kenapa kalimat itu masih terus ada dibenakku. Aku bukan siapa-siapa kamu lagi, aku masa lalu kamu sekarang. Forget me forever, goodbye! Kalimat yang dia ucapkan terakhir kalinya itu, selalu membuat aku susah tidur karena memikirkannya" ujar Alisha kepada Okalina sahabatnya, yang saat ini  keadaan Alisha memang sedang tidak baik. Dia selalu memikirkan mantan pacarnya yang telah memutuskan-nya 1 bulan yang lalu, Billy namanya.

Billy adalah seorang cowok asli Inggris berdarah campuran Arab. Berkulit putih, cukup tampan dan berperawakan seperti pemain basket, tinggi dan sedikit berisi. 

"sudahlah, jangan terus membuat kalimat bodoh itu menjadi beban untukmu. Come on, let's have some fun. We are free now! Without boy? never mind! Pernah dengar peribahasa, kan? Masih banyak ikan di laut" Jawab Okalina sambil membereskan pakaiannya, mencoba untuk menenangkan Alisha. 

"aku harus move on!" gumam Alisha, sambil melamun.


Alisha terus menerus melihat keluar jendela, entah apa yang sedang ia pikirkan, padahal besok keluarga nya dengan keluarga Okalina akan pergi berlibur ke Paris, seharusnya dia memasang ekspresi wajah yang senang bukan cemberut dan sedih. Sedangkan okalina sangat bersemangat sekali mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa besok ke Paris untuk beberapa bulan ke depan. Karena okalina dan alisha berencana untuk meneruskan sekolah mereka di Paris. 

"Alisha, apa yang kau lakukan? Kau hanya membuang-buang waktu mu dengan percuma. Cepat bereskan barang-barangmu untuk berlibur ke Paris besok."

"..."

"Alisha!!! Kau dengar tidak apa yang aku bilang? Lish, aku sedang bicara denganmu. Jawab aku! Jangan jadi cewek lemah yang masih mengharapkan cowok playboy itu. Come on, wake up from your nightmare!

"Tarik perkataan mu kembali okalina!" ujar Alisha, "Aku tidak pernah merasa bahwa Billy adalah seorang playboy. Dia hanya pria biasa yang selalu menghargai perasaan wanita, termasuk diriku."

"hah, apa kamu bilang? Menghargai perasaan wanita? Menghargai perasaan wanita sehingga kamu sakit hati dan terus-terusan memikirkan dia lalu kamu berharap agar dia..."

"stop okalina, berhenti! aku muak dengan ini semua, aku ingin sendiri! Please leave me alone." teriak Alisha

"baik, kau sekarang mengusir aku. Ingat alisha, ini kamarku bukan kamarmu sebaiknya kamu yang keluar dari sini."


Lalu akhirnya alisha keluar dari kamar itu dengan membanting pintu kamar okalina.
Mungkin alisha merasa kesal kepada okalina karena okalina tidak bisa mengerti perasaan alisha yang sekarang ini sedang merindu dengan Billy. Alisha pergi ke taman belakang di rumah okalina, dia duduk terdiam sendirian sambil melamunkan sesuatu. Lagi-lagi dia memikirikan saat kebersamaan dia dengan Billy dulu. Dia mengingat kembali betapa bahagianya hati dia saat ia memiliki pria yang sangat romantis yaitu Billy. Dia ingat waktu Billy mengajak ia ke pantai dan memakan 1 ice cream berdua sambil melihat sunset, dia mengingat ketika ia dengan Billy mempunyai topi yang sama bertulisan I love him & I love her dan selalu mereka pakai bersama. Banyak sekali kenangan yang alisha ingat kembali, dan itu semua membuat alisha mengeluarkan air mata. Tiba-tiba Okalina datang menghampiri Alisha sambil membawa es lemon tea.

"Nih minum.." ujar okalina sambil menawarkan lemon tea buatannya, "enak loh, aku yang buat khusus untuk kamu, maafin aku ya Alisha atas kejadian di kamar tadi. Aku nggak bermaksud apa-apa sama sekali kok.

"Dikasih racun nggak?" tanya Alisha sambil bercanda. "Haha aku bercanda, aku minum ya. Ngomong-ngomong, thanks ya minumannya. Maafin sikap aku juga ya, aku terbawa emosi."

"Akhirnya. Coba tenangkan pikiran kamu hapus air mata kamu dan lihatlah ke depan. Masih banyak cowok diluar sana yang tergila-gila sama kamu. Cowok mana sih yang nolak untuk pacaran sama cewek cantik sepertimu. Tinggi, Putih, Berambut panjang.. umm, almost perfect!" Jawab okalina mencoba untuk menghibur Alisha

"Hahaha, terima kasih teman. Aku sadar sekarang, itu hanya masa lalu aku dan Billy yang sudah seharusnya aku buang jauh-jauh dan..."

"Dan.....???"

"Dan coba untuk membuka lembaran baru lagi, kawan! Hahaha" ujar Alisha.

"Hahaha, itu  baru Alisha. Sahabatku sejak kecil..."

Mereka berpelukkan, lalu okalina mengeluarkan air mata karena dia berhasil membuat sahabatnya berubah untuk melupakan cowok yang tidak berguna itu.
Pukul 10 malam tepat, mama okalina menghampiri Alisha dan Okalina yang sedang asyik bercerita di taman belakang, agar mereka untuk segera tidur karena besok akan menjadi hari yang spesial selama liburan kali ini. Hal yang paling menyenangkan lagi, hari ini Alisha akan menginap di rumah Okalina dan untungnya orang tua alisha sama sekali tidak keberatan. Will be the most beautiful night !

No comments:

Post a Comment

Thanks for reading. Please provide your Questions, Suggestions, and Criticisms about this post.