8/28/12

Angan-angan di Paris -3



Sesampainya di Mall, okalina dan alisha segera menuju ke salah satu toko favorit mereka. Toko itu menjual bermacam-macam alat keperluan remaja. Okalina terlihat sangat semangat saat dia memburu sepatu yang sangat dia inginkan sejak dulu. Sedangkan alisha terlihat sangat bingung, mana pakaian yang harus dia beli karena semuanya terlihat sempurna. Setelah mereka berdua selesai belanja, mereka menuju toko buah-buahan untuk membeli buah kesukaan daddy sam, yaitu buah kiwi.

"Gimana perasaan kamu hari ini ?" tanya alisha. "pasti senang, kan?"

"sungguh senang sekali aku hari ini. Terima kasih banyak ya, lish. Oh ya, sekarang kita harus cepat-cepat ke rumah sakit. Aku sudah tidak sabar untuk melihat ayahku."

"..."

"lish? Alishaaaa? helloooooo... Kau sedang melihat apa, sih?" tanya okalina, bingung melihat alisha sedang memerhatikan sesuatu ke arah yang berbeda.

Saat itu alisha melihat mantan pacarnya yaitu Billy berdua dengan seorang perempuan yang sedang jalan menuju mall dari tempat parkir.

"ya ampun. Mengapa ini harus terjadi." gumam alisha.

"apa nya yang harus terjadi, lish? Kau sedang menghayal?" tanya okalina

"tidak-tidak. Baru saja aku melihat Billy dengan perempuan lain, sedang berjalan berdua menuju mall" jawab alisha, dengan wajah sedih.

"Billy? Ohh, come on lish, biarkan saja cowok tidak berguna itu. Dia memang playboy, buktinya dia baru saja 1 bulan putus denganmu sudah mempunyai pengganti dirimu. Ayo, move on."

"Iya kamu benar. Ya sudah biarkan saja, kita harus cepa-cepat menjenguk ayahmu"



Okalina dan alisha pergi menuju rumah sakit untuk menjenguk daddy sam. Rumah sakit itu tidak jauh dari mall, hanya menempuh jarak 35 menit mereka sudah sampai di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, mereka menuju ruangan 17 yaitu ruangan dimana daddy sam di rawat.

"Ayah..."

"Okalina, sayang. Maafkan ayah." ujar ayah sambil memeluk okalina."

"Tak apa ayah. Aku dan alisha sangat mengerti kondisi ayah yang saat ini sedang tidak baik. Tak apa kita tunda sementara kepergian kita ke Paris ayah. Demi ayah, agar ayah cepat sembuh. Aku sayang ayah" ujar okalina.

"Terima kasih sayang. Kau memang anak ayah yang sangat bisa mengerti ayah. Ayah sayang kamu juga, oka."

"Hey.. hey.. Kalian melupakan aku??" ujar alisha "hahaha, tidak. Aku dan okalina membawakan buah kiwi kesukaanmu, daddy sam"

"wow, terima kasih sekali. Kalian memang baik" ujar ayah. "Oh ya, sebentar lagi ibumu akan datang menjenguk ayah. Jadi sebaiknya kamu dan alisha pulang saja dan istirahat."

"baik ayah" ujar okalina.


Okalina dan alisha kembali pulang ke rumah. Okalina yang  menyetir mobil, mengantarkan alisha pulang ke rumah nya.
Sesampai di rumah okalina sangat merasa lelah. Dia langsung menuju kamar tidurnya dan beristirahat, karena besok dia akan kembali lagi ke rumah sakit untuk menemani ayahnya. Tiba-tiba ibu datang ke kamar okalina dengan membawa sebuah bunga mawar putih.


"Okalina, kamu sudah tidur?"

"hey, bu. Ibu sudah pulang dari rumah sakit?" tanya okalina

"iya, ibu baru saja sampai. Dan ketika ibu masuk rumah, sudah terdapat bunga mawar ini di depan pintu. Disini tertulis pesan untuk mu, sayang. Kau tidak bilang kepada ibu kalau kau mempunyai pacar?? " ujar ibu

"bunga untukku?" tanya okalina "ibu, aku tidak punya pacar. Kira-kira siapa pengirim bunga ini? Hmm... harum sekali, harum lavender."

"ya sudah, sekarang kamu istirahat ya sayang. Besok kita akan pergi ke rumah sakit lagi untuk menjenguk ayah."

"tapi, bu..." ujar okalina.

"kau penasaran soal bunga ini?? Tanyakan saja besok kepada alisha, mungkin saja dia tahu tentang bunga ini. Atau memang, kau mempunyai secret admirer."

"ah, ibu kau bisa saja. Haha, baik kalau begitu bu. Selamat malam, aku cinta ibu."

"aku juga cinta kamu, nak." ujar ibu, sambil mencium kening okalina.


Malam itu sangat aneh. Okalina menerima sebuah bunga mawar putih ber-aromakan lavender. Sepertinya ada seseorang yang diam-diam menyukai okalina, tetapi okalina tidak tahu-menahu tentang soal ini. Akhirnya besok pagi okalina berencana untuk menanyakan soal ini semua kepada Alisha, sebagaimana saran ibunya.

No comments:

Post a Comment

Thanks for reading. Please provide your Questions, Suggestions, and Criticisms about this post.